SEKILAS INFO
22-10-2024
  • 3 tahun yang lalu / Kuliah Umum Civitas Akademika Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI Almuhammad) Cepu, Bersama Sekretaris Jendral (Sekjen) Kementerian Agama RI, Prof Dr. KH. Nizar Ali, MAg Besuk Pada Hari Jumat, 9 April 2021, Pukul 12.45 WIB, di Aula Ponpes Almuhammad Cepu, Seluruh Tamu Wajib Mentaati Protokol Kesehatan.
  • 3 tahun yang lalu / Sekitar 309 Mahasiswa STAI Almuhammad, mengikuti pemekalan Kuliah Kerja Nyata di aula kampus setempat. Pembekalan KKN dilaksanakan selama dua hari, yak dari 20 hingga 21 Februari 2021.
  • 3 tahun yang lalu / Kuliah Kerja Nyata (KKN) Semester Genap Mahasiswa STAI Almuhammad Cepu akan dilaksanakan darai tanggal 24 Februari hingga 27 Maret 2021. KKN akan dilaksanakan dengan mengacu standar protokol kesehatan.
TANAMKAN NILAI-NILAI ASWAJA, STAI ALMUHAMMAD MENGGELAR PELATIHAN TANDUK AMBENG

Perkuat Nilai-Nilai Aswaja, STAI Almuhammad Gelar Pelatihan Tanduk Ambeng.

Untuk menanamkan nilai-nilai Ahlussunah wal Jamaah, Sekolah Tinggi Agama Islam Almuhammad Cepu melaksanakan pelatihan tanduk ambeng. Kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa. Pelatihan tanduk ambeng dilaksanakan dalam rangka melengkapi teori mata kuliah kepesantrenan (Aswaja) untuk mahasiswa semester tiga. Pelatihan dipusatkan di kampus setempat.

Sholihin Hasan, salah seorang dosen mata kuliah Aswaja mengatakan, dalam tradisi masyarakat Jawa, khususnya yang ada di Kabupaten Blora dan sekitarnya sangat akrab dengan istilah tanduk ambeng. Tanduk adalah sejumlah kalimat yang dibaca seorang kiai atau tokoh masyarakat sebelum acara selametan dimulai. Tanduk juga identik dengan mengikrarkan niat selametan. Sedangkan ambeng identik dengan tumpeng atau kenduri.

“Pelatihan ini dalam rangka memberikan keterampilan bagi para mahasiswa agar saat terjun di masyarakat nanti, mereka bisa melayani kepentingan masyarakat secara benar dan tepat,” kandidat Doktor UIN Walisongo tersebut.

Dikatakan, saat ini, tradisi tumpengan masih sangat kental di tengah-tengah masyarakat. Agar acara tumpengan bisa berjalan sesuai kaidah-kaidah agama, maka diperlukan tukang (petugas) tanduk ambeng yang mumpuni, Benar secara tauhid, benara secara lafal, dan benar secara adat istiadatnya.

Dari data yang dia himpun, sedikitnya ada 50-an macam acara tumpengan dalam setahun. Di antaranya acara selamatan bayi lahir (krayah), pindah rumah (boyongan), akan bepergian (lelungan), tahlil, manakiban, berzanji, yasinan, tingkeban (tujuh bulan bayi dalam kandungan), ruwahan, peringatan tiga hari, tujuh hari 40 hari, 100 hari, seribu hari dan mendak (memperingati 1 tahun meninggalnya seseorang), serta geblak (memperingati hari meninggal seseorang). Selain itu, lanjutnya, ada acara selamatan ngalungi sapi, sapi melahirkan, ketupatan, satu muharram, mauludan, nuzulul Qur’an, Isra’ Mi’raj, bancaan weton (hari lahir seseorang), khitanan, pernikahan, campur bawur, bucu kendit, buka gebyok, mendirikan bangunan, beli kendaraan baru, membuat tarup dan aneka macam syukuran. Kemudian ada sedekah bumi, pindah rumah, pindah kerja, sedekah laut dan peletakan batu pertama pada sebuah bangunan.

Aneka macam acara yang dilakukan masyarakat tersebut membutuhkan keahlian tersendiri. Karena masing-masing acara, iqrar niat, dan doanya juga berbeda-beda,

 

Alamat

Jl. Blora No.151, Wonorejo, Cepu, Kec. Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah 58312

 

utama